Wednesday, November 9, 2011

Gastritis

Gastritis atau lebih dikenal sebagai magh berasal dari bahasa yunani yaitu gastro, yang berarti perut/lambung dan itis yang berarti inflamasi/peradangan.  Gastritis merupakan kondisi mukosa lambung yang mengalami peradangan. Mukosa lambung berisikan sel-sel khusus yang memproduksi asam lambung dan enzim2 yang membantu dalam pemecahan makananan pada system pencernaan serta mucus yang melindungi mukosa lambung dari asam. Ketika mukosa lambung mengalami infeksi maka akan memproduksi enzim, mucus dan asam lambung yang lebih sedikit.
Selengkapnya dapat di download di Makalah Patologi Gastritis

Ringkasan Metabolisme Karbohidrat

Didalam setiap sel hidup terjadi proses metabolism. Salah satu proses tersebut adalah katabolisme. Katabolisme disebut pula disimilasi, karena dalam proses ini energy yang tersimpan ditimbulkan kembali atau dibongkar untuk menyelenggarakan proses – proses kehidupan .
Respirasi sel berlangsung didalam mitokondria melalui proses glikolisis, yakni proses pengubahan atom C6 menjadi C3. Dilanjutkan dengan proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah senyawa C3 menjadi senyawa C2 dan C1 (CO2). Kemudian daur krebs mengubah senyawa C2 menjadi senyawa C1(CO2¬).
Pada setiap tingkatan ini dihasilkan energy berupa ATP (adenosine Tri Phosphat) dan Hidrogen. hydrogen yang berenergi bergabung dengan akseptor hydrogen untuk dibawa ke transfer electron ; energynya dilepaskan dan hydrogen diterima oleh O2 menjadi H2O .
            Didalam proses respirasi dihasilkan senyawa antara CO2 yang merupakan bahan dasar proses anabolisme.
Didalam proses respirasi sel bahan bakarnya adalah gula heksosa. Pembakaran tersebut memerlukan oksigen bebas, sehingga reaksi keseluruhan dapat ditukis sebagai berikut :
C6h12O6 + 6 CO2   ----------------  6 CO2 + 6H2O + 675 kal
Dalam respirasi aerob. Gula heksosa mengalami pembongkaran dengan proses yang sangat panjang. Pertamakali glukosa sebagai bahan dasar mengalami fosfolarisasi, yaitu proses penambahan fosfat kepada molekul – molekul glukosa hingga menjadi fruktosa -1, 6 – difosfat. Pada fosforilasi , ATP dan ADP memgang peranan penting sebagai pengisi fosfat.
Adapun pengubahan fruktosa – 1 , 6 – dipospat hingga akhirnya menjadi CO2 dan H2O dapat dibagi menjadi empat tahap , yaitu glikolisis, reaksi antara (dekarboksilasi oksidatif), siklus krebs, dan transfer electron.


Pada

Pada rinai hujan yang tak terdefinisi…
Ketika itu aku dan kamu, berdiri di bawaah atap kecil. Ditemani sebuah spasi kecil. Membuat dinginnya egoisme menjadi kalah oleh hangatnya kasih… Tatkala jemari tangan kita tertaut hingga menghilangkan spasi kecil yang membuat jarak antara kita.
Pada rinai hujan yang selalu terkenang…
Ketika itu aku duduk bersila menghadap sebuah kerinduan, dan kemudian rindu itu perlahan menjelajah masuk merajai hati. Tidak… bukan hanya hatiku… Tapi sekujur tubuhku lemah, menahan kerinduan saat tersadar akan jarak yang akan terbentang. Lalu, akankah aku menyerah pada kerinduanku??
Pada rinai hujan yang kini kurindukan…
Bukanlah rinai hujan yang aku rindukan. Aku hanya merindukan tokoh utama dalam kisah bersama hujan itu. Dan tokoh sentral itu “KAMU”. Kamu yang pernah ada bersamaku, menikmati kehangatan cinta dibawah rinai hujan yang menyejukkan itu. Akan kah kamu kembali…?? Kembalilah, kita nikmati lagi kenangan yang sama seperti dalam memori.
Pada rinai hujan yang tersiratkan sebuah pesan…
Tatkala aku dan kamu berdiri terpaku menanti sebuah kepastian. Ada pesan yang terisyaratkan oleh rinai hujan malam itu. Bahwa aku dan kamu akan terpisah oleh sebuah spasi yang sangat panjang yang kita sebut “JARAK”.

Wanna be rain

Hujan merupakan sebuah siklus dimana awan yang berkumpul bersama, dan gugur terbunuh bersama. Hujan datang menyejukkan dunia fana yang kerontang. Dan pelangi menjadi saksi sejuknya dunia saat hujan itu reda.
Aku ingin menjadi hujan
Karena saat awan tak mampu lagi mempertahankannya dia akan jatuh, namun dia tak sendiri.
Mereka bersama sama.
Membentuk lagu dengan alunan indah, menyerbu gemerisik menyuarakan suara merdu saat mereka saling berbenturan terjatuh tertahan di atap atap rumah.
Hujan turun dengan ribuan bahkan jutaan tetesnya. Mereka tak pernah terjatuh sendiri.
Hujan turun dengan warna yang sama,
Dari langit yang sama
Selayaknya hujan, mengisyaratkan bahwa manusia itu sama. Kita adalah sama.

Apakah hujan melambangkan kesedihan?? Tidak, bagiku hujan adalah kebahagiaan
Suatu saat nanti aku ingin menceritakan kisahku dan dia bersama hujan.
Dimana kisah itu akan membuat orang menangis terharu, terhenyak menyesak di dada dan merasa pilu. Namun nanti pada endingnya, aku ingin memunculkan hujan.
Akan ku jadikan hujan sebagai pengganti sesaknya pilu menjadi kebahagiaan. Dan tangis menjadi senyuman.
Itulah mengapa aku suka hujan.
J
Kalimantan

Cara Hujan

Aku suka cara hujan membiarkan gerimis menjadi pengantar jatuhnya
Aku suka cara hujan memainkan lantunan lagu dalam ketukan rintiknya
Aku suka cara hujan menghapus bimbang dan sedih melalui kesempurnaan ritmenya
Aku suka cara hujan menebar khas wewangiannya
Aku suka cara hujan menunjukkan indah pelangi saat redanya
Aku suka cara hujan membangkitkan emosi tentang kenangan dengan elegan
Aku suka cara hujan mengiringi larian rindu dalam pikiran
Aku suka cara hujan membawa bayangan dan angan dirimu dalam pelukan
Aku suka cara hujan membekukan rindu yang lama terbungkam
Aku suka cara hujan menyamarkan rintihan tangis dengan suara rintikannya yang tertahan
Aku suka cara hujan membuat bayangmu semakin jelas terekam
Aku suka cara hujan mengingatkanku tentang indahnya penantian
Aku suka cara hujan menghantarkanmu menuju kebahagiaan

Aku suka cara hujan mempertemukan kita dalam dekapan
Aku suka cara hujan membungkam sesaknya rindu yang kita rasakan
Aku suka cara hujan mempersatukan kita dalam ikatan
Dan,
Melalui hujan aku mengirimkan resah rinduku padamu, di Kalimantan….

STOP... Berantem..!!!


Pernah ngga kamu berada ditengah tengah sebuah pertengkaran..??

Di depan mata kamu sendiri, kamu melihat orang yang kamu sayangi bertengkar. Dimulai dari hal kecil dan hanya karena masalah yang sangat.. sangat.. sangat.. sepele.

WHAT THE HELL….!!!!!

Mungkin aku termasuk orang yang sangat benci dengan pertangkaran, aku akan berusaha menghindari pertengkaran dalam bentuk apapun itu. Aku lebih suka mengalah dibandingkan harus beradu mulut yang akan semakin memperlihatkan tingginya ego masing masing.

Aku lebih memilih diam daripada aku harus menyampaikan sesuatu yang malah memancing sebuah pertengkaran.

Tapi, aku diam bukan berarti aku kalah. Aku lebih memilih menyelesaikan masalah dengan caraku sendiri. Dan cara ini yang ku anggap paling bijaksana. Karena dengan itulah aku mampu membuat keputusan yang tepat . Dan dengan begitu aku bisa menelaah sebuah pengalaman. Ketenangan..!!

Bahkan ketika aku terlibat sebuah pertengkaran dengan cowok yang aku cintai (baca : pacar), aku pasti akan berusaha untuk menghindarinya. Bukan karena takut kehilangan dia lalu mengalah. Aku lebih memilih diam sehingga dia bisa mengetahui apa yang salah. Bukan malah saling mengotot, saling menyalahkan. Dan akhirnya…. PUTUS.

Ngga dipungkiri diantara kami, hal sepele pun juga bisa menjadi pemicu pertengkaran.

**

Saat ini entah kenapa aku sering melihat pertengkaran, Entah itu aku jadi pengamatnya atau bahkan pernah jadi pelaku utamanya. Susahnya aku yang belum mengerti apa apa tentang pernikahan, sudah harus melihat dan mendamaikan dua orang (baca: suami – istri) yang sedang bertengkar. Mana tau aku gimana cara mengatasinya???

Pada akhirnya mungkin aku cuma membanting pintu kamar dan ngga keluar selama berhari hari, sampai dua orang itu mengetuk pintu kamar dan minta maaf. Kadang sebel saat harus jadi penengah diantara mereka. Pengen banget bilang “Woi, kalo emang udah ngga cinta.. Bubaran aja!!” Waah, tapi kayanya kata kata itu ngga pantes keluar dari mulutku. Gila aja, bisa ancur hidupku ke depan.

Kalian tau, pas mereka berantem dan berteriak kaya gitu juga sakit aku dengernya

Karena ngga ada hal yang paling menyakitkan didunia ini selain melihat orang-orang yang kita sayangi itu saling membenci satu sama lain..

=(

**Renungan**

Aku jadi berfikir, aku ngga pernah tau seperti apa nantinya yang akan jadi jodohku. Saat pacaran mungkin dia belum menunjukkan sisi negatifnya ke aku. Tapi nanti setelah menikah??

**Hal hal kaya gini nih yang bikin aku parno sama yang namanya NIKAH**

Aku ngga pernah tau jodohku nanti kalo lagi marah kaya apa?? Ringan tangan ngga?? Apa dia bisa selamanya bersikap manis seperti sekarang??

Dan mungkin cuma waktu yang bisa buktiin…

Aku berdoa, semoga Tuhan kasih orang yang sekarang bersamaku adalah yang terbaik buatku, ngga sempurna sih emang.. Tapi setidaknya dia bisa melengkapi ketidak sempurnaanku.

AMIN..

Tuesday, November 8, 2011

Ritme Hujan

Ritme Hujan sore itu…
Terisyaratkan sebuah bimbang dan juga ragu
Ketika bersama rinai hujan, gontai langkah kecilku tak menentu
Mengejar kepastian dan menyusuri dinginnya rinduku..

Ritme Hujan yang merdu…
Terdengar bagai lantunan lagu yang mempertegas jarak rinduku
Ketika bersama rinai hujan, terhuyung dengan hembusan nafasku yang terburu
Berlari dengan langkah-langkah kecil menyusuri waktu

Ritme hujan yang terhenti oleh jeda…
Jeda yang membuat lamunan berlalu melambat
Jeda yang membuat rinai hujan menjadi saksi dari rindu kita
Dan jeda yang akan segera usai saat kita bertatap

Ritme hujan yang terjatuh sempurna di susut mawar putihku…
Terima kasih telah menemaniku menikmati indah rinduku