Thursday, April 16, 2015

Kamu Lelakiku

Malam itu, kita menepiskan sedikit kerinduan dengan bercakap melalui telfon. Seperti biasa, kita bisa membahas banyak hal yang sepele, berdebat dengan itu dan kemudian badmood.

Tapi, sejenak aku terdiam dan terfikir, "Entahlah, aku merasa kamu tak pernah mengatakan kamu mencintaiku. Seperti yang sering lelaki lain katakan pada istrinya yang tidak disampingnya"
 
Meskipun sudah jadi istri, jarang yaa aku dengar kamu bilang Aku cinta kamu? Boro-boro, bilang kangen aja jarang. Kataku dengan nada sedikit bercanda seperti biasanya.

Harus yaa tiap hari bilang? Katamu

Ya harus lah, mana aku tau apa yang kamu rasain kalo kamu ga bilang? Kataku lagi tak mau kalah, seperti biasanya, seperti katamu, aku adalah orang yang tak pernah mau kalah. 

Untuk yang satu itu, walaupun aku ga bilang, seharusnya sebagai istri kamu sudah bisa rasain doong. Katanya lagi dengan tenang.

Aku terdiam,
Kamu tau sayang, aku paling malas berdebat denganmu masalah ini. Karena jawabannya akan sama.


Ya sudah. Kataku lemas.

Di akhir percakapan, ada perasaan jengkel. Tapi yaaa, i really know what you're.
Sambungan telfon pun terputus.

Tak berapa lama


Bip *Ada pesan masuk di smartphone ku,
Kiriman audio dari kamu.

Mungkin, kamu bukan orang yang romantis seperti lelaki mereka, tapi seharusnya aku tau, kamu adalah lelaki yang sangat mencintaiku.
Dan seharusnya aku tidak meragukan itu,




Terima kasih suamiku,
Yyaa, KAMULAH LELAKIKU

Fujii Ahmad

No comments:

Post a Comment

Thanks sudah membaca kisah saya :) Tinggalkan jejak anda secara sopan di kotak komentar