Friday, December 5, 2014

Aku Iri Pada Mereka



“Aku Iri Pada Mereka, Para Wanita Yang Beruntung Lantas Bisa Setiap Hari Bertemu Dengan Prianya Tanpa Terhalang Jarak.”

 Wanita manapun akan senang saat pria nya menggunakan waktu luangnya untuk berkencan. Dia akan menggunakan setengah harinya untuk berdandan, memilih baju dan riasan yang tepat untuk dia tampilkan pada pria beruntung itu. Mereka tidak perlu lagi mengkhawatirkan jarak. Mereka bisa bertemu kapanpun jika mereka ingin bertemu, ah bahagianya…. 

Wanita akan senang ketika mendapati pesan masuk di smartphone dari pria mereka sekedar ajakan makan siang di sela-sela pekerjaan yang menumpuk.
Wanita akan senang mendapati pria mereka telah berada di depan kantor untuk sekedar mengatakan “aku rindu”.
Ketika wanita menangis, pria mereka akan ada di sana, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja, menyeka air mata dan kemudian memeluknya, wanita mana yang tidak senang diperlakukan seperti itu?
Entahlah, hal-hal kecil seperti itu seperti menjadi pemandangan aneh yang sering aku lihat akhir – akhir ini. Tidak, aku tidak menulis ini karena aku menci akan hal itu. Aku menulisnya karena aku sedikit iri, iya.. Iri.
Hari inipun sama. Aku melihat pria yang lain datang dengan senyuman di wajahnya. Sedang si wanita nampak menyambut prianya dengan seutas senyum disusul usapan pipi dan pelukan kecil diantara mereka. Kemudian mereka saling bertukar kasih sayang, tepat di depan mataku. Mereka saling bergandengan mesra. Bercanda satu sama lain. Mereka nampak bahagia dengan tawa kecil yang menyertai kebersamaan mereka.
Aku terdiam.
Sekali lagi, aku sangat iri.

Sungguh.. Akupun ingin kamu datang menjemputku dan mengajakku berkencan. Akupun ingin mendapati pesan masuk darimu walau hanya sekedar ajakan makan siang. Akupun ingin ketika aku menangis, kamu ada mengatakan semua akan baik-baik saja, mengusap air mataku dan memelukku.
Aku tidak menuntutmu untuk menjadi pria yang romantis yang memberikanku setangkai bunga. Menyembunyikannya di balik punggungmu lantas mendaratkan sebuah kecupan kecil di dahiku. Kemudian kamu membisikkan kata-kata romantis tepat ditelingaku. Tidak. Kamu tidak harus menjadi seperti itu.
Hanya ada disampingku saja. Itu cukup.
Tapi seperti katamu
“Kesetiaan bukan tentang jarak!”
Baiklah, aku akan mencoba menenangkan diriku. Berusaha untuk kembali tegar, memasang kembali topeng senyum yang selalu aku pakai. Berusaha untuk mengalahkan semua perasaan rinduku.
Tapi, satu hal yang aku yakin dan percaya. Aku tau bahwa Tuhan punya rencana untuk kita. Aku yakin akan ada saat dimana kamu ada di sisiku setiap waktu.
Karena kamu adalah SUAMIKU
IMAMKU
:*

No comments:

Post a Comment

Thanks sudah membaca kisah saya :) Tinggalkan jejak anda secara sopan di kotak komentar