Thursday, October 20, 2011

Kamu dan Hujan

Tentang Hujan, Dan Kamu..!!


Dear A.F.
Kamu tau saat dimana aku sangat merindukanmu?

Saat dulu kita masih bisa melewati hujan berdua. Hujan yang mampu membuat aku merindukanmu, hingga aku menangis. Hujan yang membuat aku semakin merasakan betapa dinginnya rinduku. Aku disini menunggumu melalui rintik hujan yang terpercik di sudut mawar putihku.
Melalui hujan aku mengingatmu dan merindukanmu. Karena aku mengingat saat itu. Hujan yang membuat kamu sibuk memegang tanganku dan memelukku. Menahan agar dingin tak menyerang tubuhku. Hujan yang membuat kehangatan itu begitu terasa diantara dingin yang menikamku. Hujan adalah kenangan dimana jemari kita bertaut. Bergandengan.
Aku mungkin telah terbiasa dengan keadaan kita yang sibuk dengan dunia kita masing masing. Aku sibuk dengan kuliahku di Jogja dan kamu sibuk dengan proyekmu di Kalimantan. Aku merasa ada yang kurang dengan 3 tahun kita pacaran. Kamu tau apa??
Ada jarak yang memisahkan, ada kata yang tak terungkapkan, ada rindu yang tak tersalurkan. Ada waktu berlalu tanpa ada makna cinta diantara kita. Aku berfikir kapan masa itu akan berakhir, aku menunggumu disini. Dengan semua keadaanku dan dalam semua waktu yang aku miliki
Aku mencintaimu utuh sama seperti saat kita bersama. Tak berbeda walaupun terpisah jarak dan waktu seperti sekarang.
Hujan yang membuat aku kuat untuk terus menunggu mu, dalam waktu yang aku pun tak tau sampai kapan. Hujan yang mebuat aku selalu setia, membuatku selalu merindumu, yang membuat setiap kata darimu begitu bermakna.
Aku akan selalu menunggumu, sama seperti waktu-waktu kemarin. Aku akan selalu menunggumu, sama seperti waktu-waktu dulu. Saat pertama kali aku dan kamu terpisah oleh jarak. Dan apakah kamu tau??
Saat itu mampu mendengar suaramu akan mampu meredakan dahaga akan kerinduanku.

Ungkapanku tentang cinta, tentang kamu. Bukan cinta yang usang dan terlampau basi. Cintaku memang sama, karena cintaku memang tentang kamu.
Selalu hanya kamu yang membuat jatuh cinta lagi dan lagi.

-Tia-

No comments:

Post a Comment

Thanks sudah membaca kisah saya :) Tinggalkan jejak anda secara sopan di kotak komentar