Entah kenapa hari ini aku tiba-tiba
teringat dengan obrolanku dengan salah seorang temannya temanku…. A : Aku, B : Temannya Temanku.
A : Apa yang kamu lakuin kalo pacarmu ngasih
2 pilihan “kamu pilih aku (pacarmu) atau sahabatmu?”
B : Sahabat lah. Sebelum aku kenal dia,
aku udah kenal mereka. Sebelum aku pacaran sama dia, mereka yang nemenin aku pas
seneng, pas sedih. Kita ga ada pacar itu ga papa. Tapi kita ga ada teman, itu
hina.”
Dan mungkin sebagian besar orang akan
memiliki pendapat yang sama dengan temennya temanku itu.
Tapi,
entah kenapa juga aku ga setuju sama pendapat itu. Kenapa?
Apa
sahabat yang kamu maksud adalah mereka yang selalu ngajak kamu hang out?
Mereka
yang menggembar-gemborkan persahabatan kalian disaat senang?
Mereka
yang hanya peduli pada diri mereka sendiri?
Mereka
yang ketika kamu butuh bantuan pas uang kiriman orang tua telat, mereka bilang
ga punya, tapi hari berikutnya mereka bisa beli gadget baru?
Mereka
yang ketika kamu berbuat baik, kamu disanjung seperti kamulah malaikatnya. Tapi
ketika sedikiittt saja kamu berbuat salah, kamu akan di gunjingkan kesana
kemari, dan di lempar seperti sampah. Apa mereka yang kamu sebut sahabat??
Mereka
yang hanya mengenal sosok luarmu, tapi ketika mereka menemukan kejelekan
didalam dirimu, bukan kritikan yang kamu dapat. Tapi gunjingan, omongan di
belakang. Itukah sahabat?
Mereka
yang ketika kamu membutuhkan mereka, tiba-tiba mereka menghilang!
Dimana
mereka saat kamu menangis, saat kamu butuh sandaran, saat kamu memikul beban
berat yang tak mungkin kamu ceritakan ke sembarang orang?
Dimana
mereka saat kamu terpojok, bingung dengan apa yang akan kamu lakukan?
Mereka
memang dekat, di sekitarmu, tapi mereka tidak bisa merengkuhmu, tidak bisa
memeluk kesedihanmu.
Mereka
itu bukan sahabat!!!!
Mereka
hanya seperti orang lewat yang singgah di taman, dan ketika taman itu sudah
tidak nyaman disinggahi, mereka akan pergi. Dan ketika mereka sudah menemukan
hal baru, mereka akan meninggalkan taman itu kan?
Jika
aku diberikan 2 pilihan itu, aku akan memilih “PACARKU/ CALON SUAMIKU”. Kenapa?
Karena
walaupun dia jauh, dia ada untuk menyeka air mataku ketika aku menangis. Bukan dengan
tangannya, tapi dengan kata-kata lembutnya.
Dia
jauh, tapi dia ada untuk mendengarkan keluh kesahku, tentang segala yang aku
hadapi disini.
Dia
jauh, tapi dia bisa merengkuhku, memelukku dengan kehangatan cintanya.
Dia
jauh, tapi dia bisa berbagi kebahagiaannya padaku.
Dia
jauh, tapi dia selalu mendoakanku.
Dia
jauh, tapi dia selalu menyayangiku dengan caranya.
Dia
jauh, tapi dia akan menjadi “imamku”
Insyaallah..
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah membaca kisah saya :) Tinggalkan jejak anda secara sopan di kotak komentar