“Aku Iri Pada Mereka, Para Wanita Yang Beruntung Lantas Bisa Setiap Hari Bertemu Dengan Prianya Tanpa Terhalang Jarak.”
Wanita manapun
akan senang saat pria nya menggunakan waktu luangnya untuk berkencan. Dia akan
menggunakan setengah harinya untuk berdandan, memilih baju dan riasan yang
tepat untuk dia tampilkan pada pria beruntung itu. Mereka tidak perlu lagi
mengkhawatirkan jarak. Mereka bisa bertemu kapanpun jika mereka ingin bertemu,
ah bahagianya….
Wanita akan
senang ketika mendapati pesan masuk di smartphone dari pria mereka sekedar
ajakan makan siang di sela-sela pekerjaan yang menumpuk.
Wanita akan
senang mendapati pria mereka telah berada di depan kantor untuk sekedar
mengatakan “aku rindu”.
Ketika
wanita menangis, pria mereka akan ada di sana, mengatakan bahwa semua akan
baik-baik saja, menyeka air mata dan kemudian memeluknya, wanita mana yang
tidak senang diperlakukan seperti itu?
Entahlah, hal-hal kecil
seperti itu seperti menjadi pemandangan aneh yang sering aku lihat akhir –
akhir ini. Tidak, aku tidak menulis ini karena aku menci akan hal itu. Aku menulisnya
karena aku sedikit iri, iya.. Iri.
Hari inipun sama. Aku melihat
pria yang lain datang dengan senyuman di wajahnya. Sedang si wanita nampak
menyambut prianya dengan seutas senyum disusul usapan pipi dan pelukan kecil
diantara mereka. Kemudian mereka saling bertukar kasih sayang, tepat di depan
mataku. Mereka saling bergandengan mesra. Bercanda satu sama lain. Mereka
nampak bahagia dengan tawa kecil yang menyertai kebersamaan mereka.
Aku terdiam.
Sekali lagi, aku sangat iri.
Sungguh.. Akupun ingin kamu datang
menjemputku dan mengajakku berkencan. Akupun ingin mendapati pesan masuk darimu
walau hanya sekedar ajakan makan siang. Akupun ingin ketika aku menangis, kamu
ada mengatakan semua akan baik-baik saja, mengusap air mataku dan memelukku.
Aku tidak menuntutmu untuk
menjadi pria yang romantis yang memberikanku setangkai bunga. Menyembunyikannya
di balik punggungmu lantas mendaratkan sebuah kecupan kecil di dahiku. Kemudian
kamu membisikkan kata-kata romantis tepat ditelingaku. Tidak. Kamu tidak harus
menjadi seperti itu.
Hanya ada disampingku saja.
Itu cukup.
Tapi seperti katamu
“Kesetiaan bukan tentang
jarak!”
Baiklah,
aku akan mencoba menenangkan diriku. Berusaha untuk kembali tegar, memasang
kembali topeng senyum yang selalu aku pakai. Berusaha untuk mengalahkan semua
perasaan rinduku.
Tapi,
satu hal yang aku yakin dan percaya. Aku tau bahwa Tuhan punya rencana untuk
kita. Aku yakin akan ada saat dimana kamu ada di sisiku setiap waktu.
Karena
kamu adalah SUAMIKU
IMAMKU
:*
No comments:
Post a Comment
Thanks sudah membaca kisah saya :) Tinggalkan jejak anda secara sopan di kotak komentar